Merasa deadlock saat dikejar deadline?
Oleh : Ni’amatul Latifah
Saya yakin
kita semua pernah terjebak di jalan buntu atau tersasar di tempat yang asing?
Entah saat sedang mencari alamat rumah seseorang atau ketika berada di jalan
baru yang pertama kita lintasi. Respon pertama kali pasti kita merasa bingung,
ternyata didepan kita sudah tidak ada jalan lagi yang bisa diakses. Perlahan
kita mulai panik harus kepada siapa kita bertanya. Kita hanya berputar-putar di
tempat sama karena bingung untuk kembali ke jalan utama. Bahkan, muncul
penyesalan karena langkah yang kita ambil itu salah. Lalu, kita mulai berpikir
ulang kemana kita harus melangkah untuk bisa keluar dari masalah. Ya, seperti
itulah penggambaran orang yang sedang deadlock.
Ketika kita
sedang terjebak pada kebuntuan mencari solusi. Tak jarang kita pun dihadapkan
pada situasi rumit dimana ide brilliant tak kunjung menyambangi otak kita.
Tentu hal tersebut menjadi masalah, Bukan? Tugas di depan mata menjadi
berantakan. Tumpukan targetan-targetan semakin menumpuk, meminta untuk segera
diselesaikan. Tapi, sayangnya, otak tak mampu menemukan jalan keluar yang cepat
dan tepat. Seolah-olah penuh kabut yang menghalangi jalan keluar. Akibatnya,
kita terjebak dalam kondisi yang tidak nyaman. Jika deadlock belum berakhir,
selalu muncul perasaan resah, gelisah dan khawatir. Berpikir jernih pun sulit.
Bahkan, bisa-bisa sampai depresi jika teka-teki yang dikerjakan belum
terpecahkan. Tentu kita semua pernah mengalami hal serupa.
Istilah Deadlock—berasal dari bahasa Inggris—memilki
arti jalan buntu atau kebuntuan. Jika dihubungkan dalam dunia kemahasiswaan,
bisa dimaknai sebagai suatu kondisi ketika kita mengalami kebuntuan dalam
memecahkan masalah, dan ini identik dialami saat kita mengerjakan deadline.
Ada beberapa
penyebab yang membuat kondisi deadlock
tidak bisa dihindari. Pertama, setiap
manusia memiliki keterbatasan dalam berpikir, menerima data serta mengolah
informasi. Wajar ketika dihadapkan pada rumusan masalah yang diluar kemampuan
kita, ia butuh waktu untuk memprosesnya. Otak cenderung sulit bekerja dengan
cepat. Kedua, kita terlalu sibuk
berkutat dengan persepsi negatif yang provokatif. Sampai-sampai jalan pikiran
kita tertutupi kabut, otak pun sukar memandang adanya jalan keluar. Saat
seperti itulah, kita butuh penenangan secara psikologis untuk meredam gejolak
jiwa dan mengendalikan otak agar mampu bekerja normal kembali. Karena, jika deadlock terus dibiarkan, tentu deadline tak akan kunjung selesai. Meski
deadlock tidak bisa dihindari tapi ia
bisa diatasi.
Tips dan trik
mengatasi deadlock bisa dengan langkah berikut:
1.
Lebih baik istirahat sejenak jika otak sudah
menunjukkan tanda-tanda lelah.
Dalam penelitiannya di jurnal Nature Neuriscience, Prof Robertson mengatakan otak
butuh waktu jeda sekitar 20 menit untuk benar-benar mengolah dan menyimpan
sebuah informasi dalam ingatan. Jika sudah mentok, jangan dipaksakan. Itu tidak
efektif. Lebih baik rehat, baru setelah itu lanjut lagi. Agar otak semakin fresh. Bentuk rehatnya bisa bermacam–macam;
mandi, makan, mendengarkan musik, peregangan badan atau pun mengalihkan dengan
aktivitas lainnya.
2.
Pilih waktu rileks agar otak bisa berpikir maksimal.
Hal ini akan memengaruhi usaha kita dalam menemukan ide-ide cemerlang. Baca
kembali deadline dan pikirkan dengan
jernih. Biasanya saat rileks (red:
tidak ngantuk / lelah), semakin mudah inspirasi datang menghampiri. Tapi jika otak
tegang, deadlock makin lama bersarang.
3.
Buang persepsi-persepsi negatif tentang
kerumitan deadline. Jika sejak awal
kita beranggapan pemecahannya itu rumit dan berbelit-belit. Niscaya kita tidak
akan terbebas dari belenggu deadlock.
Kita boleh mendoktrin bahwa deadline-nya
itu simple. Otomatis akan mendorong
kita untuk terus menemukan celah pemecahannya.
Terus menerus merasa deadlock saat deadline membuat kita akan sulit berkembang. Ingatlah pepatah bahwa
"Ada 1000 jalan menuju Roma". Artinya, dimana ada kemauan disitu ada
jalan. Maka, selama kita mau mengatasi deadlock,
disitu kita akan diberi kemudahan mengerjakan deadline. Temukan jalan keluar nya dan pecahkan kerumitannya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar