Bagi sebagian orang, fisik menjadi
bagian yang begitu sensitif untuk diperbincangkan. Banyak orang yang merasa
minder jika berada pada lingkungan yang mengukur status sosial dari tingkat
kecantikan. Tidak jarang rasa tidak suka dimunculkan dalam suatu perbincangan
yang sedang membandingkan tinggi rendahnya hidung, tirus mengembangnya pipi dan
bentuk badan yang kurang proporsional.
Dan aku menjadi salah satu individu yang
kurang menyukai hal tersebut. Apalagi bagi orang yang setiap hari berada dalam
satu atap dan intensitas bertemu sangat tinggi. Kenapa juga harus
dipermasalahkan? Jika sudah bawaannya seperti itu mau bagaimana lagi.
Manusia tidak bisa mengubah fisik 100% menjadi
sempurna. Paling tidak hanya bisa menyamarkan dan memperbaiki. Sehingga jika
terus menerus mempermasalahkan fisik, apa kita tidak mensyukuri hasil ciptaan
makhluk hidup. Daripada yang diurusi terus menerus hanya
masalah perut buncit dan suara yang volumenya uncontroll, apa tidak lebih baik
mengomentari masalah moral yang lebih urgen untuk karir ke depannya.
Jika ada orang di sekitar saya yang memberikan
masukan berkaitan dengan moral, justru saya sangat senang sekali. Karena ada
orang yang menginginkan diri ini untuk berubah lebih baik. Tetapi jika yang
diurusi tidak jauh-jauh dari bentuk tubuh, ini yang sedikit mengganggu
pendengaran. Sebegitu perhatiannya kah dengan diri orang lain daripada dirinya
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar