Minggu, 03 April 2016

DOWN

 
Mudah Menyerah Dalam Mengahadapi Masalah ?
yuk kita simak selengkapnya !
 

 



Mungkin kata di atas tak asing bagi mu atau bisa jadi salah satu di antara kalian sekarang sedang merasakan seperti yang terjadi pada gambar. Ini hal yang manusiawi dimana setiap insan pasti mengalaminya, jadi wajar kok. Eits, tapi jangan dijadikan ini sebagai legitimasi yah, nanti bahaya bisa-bisa setiap saat kita mudah menyerah.  :D  jangan khawatir, sesungguhnya hal itu bisa kita usir.
Apa itu mudah menyerah? kadang kita sering merasakan tapi tak mampu untuk mengungkapkan. Mudah menyerah merupakan gejala psikologi dimana keadaan seseorang mengalami titik penurunan yang drastis. Gejalanya ditandai dengan pergulatan emosi atau batin yang cukup kuat. Ekstrimnya jika down ini tidak segera di atasi, pada titik tertentu bisa membuat seseorang galau tingkat dewa bahkan frustasi. Kapan seseorang dikatakan down?  seseorang akan merasa down ketika ia berada dalam puncak kesulitan yang tertinggi, ketika ia tidak bisa memecahkan masalah atau kondisi yang tidak ideal tertentu, ketika ia mendapatkan segudang tekanan dan beban serta tuntutan ini itu dari luar, ketika ia merasa dirinya kalah saing dan tidak mampu menghadapi realitas, lebih parahnya ketika ia tidak sanggup menerima kenyataan. Pada saat itulah seseorang dikatakan down. Bisa kita kenali gejala down ini; terlihat raut muka yang murung, seperti tidak ada gairah semangat hidup dan ada aura kesedihan yang terpancarkan.
Dalam kondisi seperti ini, butuh penanganan yang cepat dan tepat untuk mengusir jauh-jauh down tersebut dari dalam diri kita. Bisa jadi sebagian dari kita ada yang berusaha untuk mengabaikan gejala tersebut dan bahkan ada yang menganggap ini bukan masalah karena dengan sendirinya nanti akan hilang. Ini justru akan memunculkan masalah berantai yang lambat laun akan membawa kita pada jurang kehancuran, jurang yang akan membawa kita pada penyesalan. Mungkin ini bisa jadi referensi temen-temen biar gak di jajah terus menerus sama yang namanya rasa “down” hehe ya walaupun masih umum-umum nya.
1.  RENUNGAN, terapi awal untuk menenangkan
Merenung,??? mungkin anda berfikir aktivitas ini dirasa hanya buang-buang waktu saja. Tidak jelas karena hanya berdiam diri, di tempat yang sunyi, sepi tanpa ada seorang pun yang boleh menganggap anda. Dari secara kasat mata aktifitas ini mungkin dianggap tidak penting. Tapi, secara kualitas aktifitas merenung ini sangat berpengaruh dalam membantu mengurangi down. Alamiahnya, seseorang membutuhkan waktu dan tempat untuk merilekskan sejenak apa yang menjadi beban pada dirinya.

Ketika kita merenung, kita mencoba melepaskan semua tekanan psikis yang ada dan mencoba fokus pada satu titik. Harus kah ditempat yang sepi ? Idealnya seperti itu karena di tempat sepi dan hening akan lebih cepat mengkondisikan alam bawah sadar kita untuk lebih tenang. Tanpa kita sadari, kegaduhan itu membuat kita selalu tegang dan membuat saraf terus aktif meski tidak diperlukan. Pernahkah anda memerhatikan bagaimana matahari tenggelam dan pancaran cahaya bintang pada malam hari? Tentu itu semua terjadi bergitu tenang dan sangat indah Selain itu, bisa dengan visualisasi seperti melihat video renungan yang bisa membangkitkan kembali semangat kita.  Coba kalian luangkan waktu sebentar untuk mendapatkan ketenangan yang dalam. Temukan yang selama ini tidak pernah terbayangkan dan terlintas dalam pikiran anda.

2. SHALAT, terapi sehat.
“tak perlu kau berkeluh kesah, taruh kesedihan dan air mata mu di atas sajadah”. “jika tidak ada bahu untuk bersandar, masih ada lantai untuk kau bersujud”. Mungkin itu potongan sajak yang tepat untuk menunjukkan bahwa sholat bisa menjadi salah satu pilihan terapi untuk membantu kita mengeluarkan semua kekesalan, kekecewan dan ketidakpuasan sehingga membuat hati dan pikiran ini lebih lega dan sehat. Ketika kita sholat, akan membantu meningkatkan energi  dan kekuatan terbesar dalam diri kita.  Menyadarkan bahwasannya kita tidak sendiri, kita punya illah yang maha penyanyang. Saat down, kita merasa lemah tak berdaya menghadapi ini semua, tapi coba anda pahami bahwa ini bentuk kasih sayang Allah yang ingin melihat seberapa tegar ia menjalaninya. Jangan pernah anda berpikir masalah yg kalian hadapi masalah yang paling besar dan ketika gagal bukan berarti dunia akan berakhir. Hayati, sholat bukan hanya semata-mata gugur kewajiban. Saat sholat, kita bisa sepuasnya mengadu apa yang kita keluhkan, memanjatkan serangkaian doa yang membuat kita yakin bahwa ada Sang Khalik yang akan membantu kita. Bahkan, kita bisa berteriak, menangis disaat sholat jika memang itu semua dirasa bisa mengurangi beban dan tekanan. Sehingga, down bisa perlahan tersamarkan.

3.      PENGHAYATAN, terapi ampuh untuk menyembuhkan.
Apakah betul penghayatan bisa menyembuhkan? Coba anda terapkan hehehe :D Merenung belum tentu menghayati tetapi ketika melakukan penghayatan kita sudah pasti merenungkan. Penghayatan prosesnya lebih dalam dari merenung. Penghayatan ini menuntut kita untuk menyelami, meresapi apa yang sebenarnya jadi tujuan utama kita. Kita pun didorong untuk berpikir mencari sumber masalah yang membuat kita down. Terjadi pertarungan yang hebat antara pikiran dan perasaan. Mencoba mengingat kembali untuk apa kita disini? Menanyakan lagi siapa kah diri ini ? menghayati tidak sekedar berdiam diri, namun terjadi pergulatan batin dan proses dialektika dengan diri sendiri. Sederet pertanyaan kita lontarkan. apa yang membuat kita lemah? Apa yang membuat kita hampir menyerah? sebenarnya dalam diri kita sering terjadi kritik internal  yang membuat kita merasa kurang dibandingkan orang lain serta ada rasa takut dan tidak aman.  Mungkin ini salah satu penyebab kita mudah down.

Tak semua orang mampu mencapai pada penghayatan yang dalam. Kadang yang menjadi kendala adalah ketika gejolak emosi lebih tinggi daripada rasional yang pada akhirnya bisa membuat kita tidak objektif dalam menilai sebuah masalah atau hanya sekedar rasionalisasi. Ini pun bisa menggangu proses penghayatan. Pada konteks tertentu, berusahalah untuk mengesampingkan perasaan, tapi tidak lantas menjadikan kita apatis atau tidak empati sama sekali. Redamlah emosimu dengan meluapkan dan menuangkanya sepuas mungkin, buat emosi mu berhenti ikut campur sesaat, ya walaupun ini memang sulit. Saat penghayatan pastikan pikiran kita dalam kondisi yang jernih agar pikiran kita tidak terkontaminasi.   Hilangkan semua pikiran negatif yang melingkupi diri anda dan coba kalian kenali siapa anda.

Menghayati ini bisa dibantu dengan berbagai cara-cara tertentu seperti mendengarkan instrumental. Pada musik instrumental terdapat jeda nada beberapa saat, itu didesaign agar bertujuan untuk memberikan waktu dan kesempatan bagi kita supaya berpikir dan menghayati lebih dalam. Penghayatan ini mampu membuat kita berpikir lebih jauh lebih makro, tidak selalu menyalahkan diri sendiri, menganggap tidak memumpuni. Bahwasanya hanya tujuan awal lah yang mampu membuat kita tegar, setegar bunga mawar yang tumbuh diatas batu karang. Tak usah kau sesali jika kau tak bisa menjawab soal tadi. Semua ini bukan untuk dijadikan beban pikiran tapi jadikan sebagai bahan acuan untuk kedepan. Kumpulkan energi mu untuk semangat menatap dunia walau tak semanis dan sepositif yang diucap oleh Maro Teguh :D Semoga kita bisa menyikapi rasa depresi kita dengan bijak. 


-Renungi, hayati, resapi dan jangan kau emosi-







Tidak ada komentar:

Posting Komentar