Mudah Menyerah Dalam Mengahadapi Masalah ?
yuk kita simak selengkapnya !
Mungkin kata di atas tak asing bagi
mu atau
bisa jadi salah satu di antara kalian sekarang sedang merasakan seperti yang
terjadi pada gambar. Ini hal yang manusiawi dimana setiap insan pasti
mengalaminya, jadi wajar kok. Eits, tapi jangan dijadikan ini sebagai
legitimasi yah, nanti bahaya bisa-bisa setiap saat kita mudah menyerah. :D jangan khawatir, sesungguhnya hal itu bisa
kita usir.
Apa itu mudah menyerah? kadang kita sering
merasakan tapi tak mampu untuk mengungkapkan. Mudah menyerah merupakan gejala psikologi dimana
keadaan seseorang mengalami titik penurunan yang drastis. Gejalanya ditandai
dengan pergulatan emosi atau batin yang cukup kuat. Ekstrimnya jika down ini
tidak segera di atasi, pada titik tertentu bisa membuat seseorang galau tingkat
dewa bahkan frustasi. Kapan seseorang dikatakan down? seseorang akan merasa down ketika ia berada
dalam puncak kesulitan yang tertinggi, ketika ia tidak bisa memecahkan masalah
atau kondisi yang tidak ideal tertentu, ketika ia mendapatkan segudang tekanan
dan beban serta tuntutan ini itu dari luar, ketika ia merasa dirinya kalah
saing dan tidak mampu menghadapi realitas, lebih parahnya ketika ia tidak
sanggup menerima kenyataan. Pada saat itulah seseorang dikatakan down. Bisa
kita kenali gejala down ini; terlihat raut muka yang murung, seperti tidak ada
gairah semangat hidup dan ada aura kesedihan yang terpancarkan.
Dalam kondisi seperti ini, butuh
penanganan yang cepat dan tepat untuk mengusir jauh-jauh down tersebut dari
dalam diri kita. Bisa jadi sebagian dari kita ada yang berusaha untuk
mengabaikan gejala tersebut dan bahkan ada yang menganggap ini bukan masalah
karena dengan sendirinya nanti akan hilang. Ini justru akan memunculkan masalah
berantai yang lambat laun akan membawa kita pada jurang kehancuran, jurang yang
akan membawa kita pada penyesalan. Mungkin ini bisa jadi referensi temen-temen
biar gak di jajah terus menerus sama yang namanya rasa “down” hehe ya walaupun
masih umum-umum nya.
1. RENUNGAN,
terapi awal untuk menenangkan
Merenung,??? mungkin anda berfikir aktivitas ini
dirasa hanya buang-buang waktu saja. Tidak jelas karena hanya berdiam diri, di
tempat yang sunyi, sepi tanpa ada seorang pun yang boleh menganggap anda. Dari secara
kasat mata aktifitas ini mungkin dianggap tidak penting. Tapi, secara kualitas
aktifitas merenung ini sangat berpengaruh dalam membantu mengurangi down. Alamiahnya, seseorang membutuhkan waktu
dan tempat untuk merilekskan sejenak apa yang menjadi beban pada dirinya.
Ketika kita merenung, kita mencoba melepaskan semua
tekanan psikis yang ada dan mencoba fokus pada satu titik. Harus kah ditempat
yang sepi ? Idealnya seperti itu karena di tempat sepi dan hening akan lebih
cepat mengkondisikan alam bawah sadar kita untuk lebih tenang. Tanpa kita
sadari, kegaduhan itu membuat kita selalu tegang dan membuat saraf terus aktif
meski tidak diperlukan. Pernahkah anda memerhatikan bagaimana matahari
tenggelam dan pancaran cahaya bintang pada malam hari? Tentu itu semua terjadi
bergitu tenang dan sangat indah Selain itu, bisa dengan visualisasi seperti
melihat video renungan yang bisa membangkitkan kembali semangat kita. Coba kalian luangkan waktu sebentar untuk
mendapatkan ketenangan yang dalam. Temukan yang selama ini tidak pernah
terbayangkan dan terlintas dalam pikiran anda.
2. SHALAT,
terapi sehat.
“tak perlu kau berkeluh kesah, taruh kesedihan dan air mata mu di atas
sajadah”. “jika tidak ada bahu untuk bersandar, masih ada lantai untuk kau
bersujud”. Mungkin itu potongan sajak yang tepat untuk menunjukkan bahwa sholat
bisa menjadi salah satu pilihan terapi untuk membantu kita mengeluarkan semua
kekesalan, kekecewan dan ketidakpuasan sehingga membuat hati dan pikiran ini
lebih lega dan sehat. Ketika kita sholat, akan membantu meningkatkan
energi dan kekuatan terbesar dalam diri
kita. Menyadarkan bahwasannya kita tidak
sendiri, kita punya illah yang maha penyanyang. Saat down, kita merasa lemah
tak berdaya menghadapi ini semua, tapi coba anda pahami bahwa ini bentuk kasih
sayang Allah yang ingin melihat seberapa tegar ia menjalaninya. Jangan pernah
anda berpikir masalah yg kalian hadapi masalah yang paling besar dan ketika
gagal bukan berarti dunia akan berakhir. Hayati, sholat bukan hanya semata-mata
gugur kewajiban. Saat sholat, kita bisa sepuasnya mengadu apa yang kita
keluhkan, memanjatkan serangkaian doa yang membuat kita yakin bahwa ada Sang
Khalik yang akan membantu kita. Bahkan, kita bisa berteriak, menangis disaat
sholat jika memang itu semua dirasa bisa mengurangi beban dan tekanan. Sehingga,
down bisa perlahan tersamarkan.
3. PENGHAYATAN,
terapi ampuh untuk menyembuhkan.
Apakah betul penghayatan bisa menyembuhkan? Coba anda terapkan hehehe
:D Merenung belum tentu menghayati tetapi ketika melakukan penghayatan kita sudah
pasti merenungkan. Penghayatan prosesnya lebih dalam dari merenung. Penghayatan
ini menuntut kita untuk menyelami, meresapi apa yang sebenarnya jadi tujuan
utama kita. Kita pun didorong untuk berpikir mencari sumber masalah yang
membuat kita down. Terjadi pertarungan yang hebat antara pikiran dan perasaan.
Mencoba mengingat kembali untuk apa kita disini? Menanyakan lagi siapa kah diri
ini ? menghayati
tidak sekedar berdiam diri, namun terjadi pergulatan batin dan proses
dialektika dengan diri sendiri. Sederet pertanyaan kita lontarkan. apa yang
membuat kita lemah? Apa yang membuat kita hampir menyerah? sebenarnya dalam
diri kita sering terjadi kritik internal
yang membuat kita merasa kurang dibandingkan orang lain serta ada rasa
takut dan tidak aman. Mungkin ini salah
satu penyebab kita mudah down.
Tak semua orang mampu mencapai pada penghayatan yang dalam. Kadang yang
menjadi kendala adalah ketika gejolak emosi lebih tinggi daripada rasional yang
pada akhirnya bisa membuat kita tidak objektif dalam menilai sebuah masalah
atau hanya sekedar rasionalisasi. Ini pun bisa menggangu proses penghayatan. Pada
konteks tertentu, berusahalah untuk mengesampingkan perasaan, tapi tidak lantas
menjadikan kita apatis atau tidak empati sama sekali. Redamlah emosimu dengan
meluapkan dan menuangkanya sepuas mungkin, buat emosi mu berhenti ikut campur
sesaat, ya walaupun ini memang sulit. Saat penghayatan pastikan pikiran kita
dalam kondisi yang jernih agar pikiran kita tidak terkontaminasi. Hilangkan semua pikiran negatif yang
melingkupi diri anda dan coba kalian kenali siapa anda.
Menghayati ini bisa dibantu dengan berbagai cara-cara
tertentu seperti mendengarkan instrumental. Pada musik instrumental terdapat jeda
nada beberapa saat, itu didesaign agar bertujuan untuk memberikan waktu dan
kesempatan bagi kita supaya berpikir dan menghayati lebih dalam. Penghayatan
ini mampu membuat kita berpikir lebih jauh lebih makro, tidak selalu
menyalahkan diri sendiri, menganggap tidak memumpuni. Bahwasanya hanya tujuan
awal lah yang mampu membuat kita tegar, setegar bunga mawar yang tumbuh diatas
batu karang. Tak usah kau sesali jika kau tak bisa menjawab soal tadi. Semua
ini bukan untuk dijadikan beban pikiran tapi jadikan sebagai bahan acuan untuk
kedepan. Kumpulkan energi mu untuk semangat menatap dunia walau tak semanis dan
sepositif yang diucap oleh Maro Teguh :D Semoga kita bisa menyikapi rasa depresi kita dengan bijak.
-Renungi, hayati, resapi dan jangan
kau emosi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar